Pages

Kamis, 23 Februari 2012

Ghibah! Penyakit Orang Zaman Ini

Alhamdulillah kita telah sampai kepada pembahasan penyakit orang zaman ini, ghibah namanya. Siapapun insya Alloh mengenalnya. Bahkan umumnya orang terjatuh ke dalamnya. Wal'iyaadzu billah! Nah, agar kita terselamatkan maka perlu di setiap pribadi muslim mengetahui ilmu tentangnya, bahayanya, dan cara-cara menghindarinya.

Hakikat Ghibah
Syeikh Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarroj rohimahulloh berkata:"Ghibah adalah seseorang yang menyebut saudaranya seislam ketika tidak ada di hadapannya dengan sesuatu yang dibencinya, baik berkenaan dengan badan, agama, dunia, diri, jasad, akhlak, harta, keluarga, pakaian, gerakan, kefasihan lidah, kemasaman wajah atau yang lainnya dari apa saja yang terkait dengannya. Semua yang dipahami dengan maksud mencela maka termasuk dalam sebutan ghibah baik berupa lafadz, umpatan, celaan, rumusan, isyarat atau tulisan".( Al Ghibah marodhul 'ashri)

Haramnya Ghibah
Hukum ghibah haram. Ini sangat jelas. Adapun dalil-dalil tentang haramnya ghibah diantaranya:

Dalil dari Al Quran:
Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman:"Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."(QS.Al Hujurot 49:12)

Dalil dari Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam:
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabatnya:"Tahukah kalian, apakah ghibah itu?" mereka menjawab: Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai, maka jika kamu berkata benar, sungguh kamu telah menggunjingnya(ghibah) dan jika kamu tidak berkata benar padanya maka kamu telah berdusta padanya (fitnah)."(HR.Muslim)
Berdasarkan kedua dalil diatas jelas haramnya ghibah. Karena hukum asal larangan adalah haram. Dan dalam ayat diatas Alloh Subhanahu wa ta'ala telah melarang melakukan ghibah bahkan mengumpamakan dengan orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Wal'iyaadzu billah!

Sebab-Sebab Ghibah
Penyebab seorang melakukan ghibah sangat banyak, diantaranya:
Pertama, Hasad (Dengki), Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! karena hasad itu memakan(merusak) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar"(HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Kedua, Balas Dendam, Sifat dendam menyebabkan seorang pendendam menggunjing saudaranya dalam berbagai kesempatan. Wal'iyaadzu billah!

Ketiga, Menjilat dan mencari muka, Seorang yang suka menjilat dan mencari muka teman-temannya akan selalu menyelaraskan perkataannya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan. Maka biasanya si penjilat dan si pencari muka membiarkannya. Alasannya takut teman-temannya lari meninggalkannya.

Keempat, Sombong dan meremehkan orang lain, Tentang sombong maka Rosululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehakan orang lain"(HR.Muslim). Lalu Rosululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Orang-orang yang sombong itu akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut kecil yang terinjak-injak telapak kaki orang-orang"(HR.Tirmidzi dan Nasa'i)

Sombong adalah bencana paling besar bagi pelakunya. Dia termasuk rukun-rukun kekufuran. Jangan lupa maksiat dan kedurhakaan pertama kali dilakukan iblis dengan sebab sombong dan hasad. Dengan sombonglah engkau ingin mengangkat dirimu untuk merendahkan kadar atau kedudukan orang lain. Dan jika sudah demikian, sangat mudah bagi si sombong untuk menggunjing (menggibah) orang lain.

Kelima, Memperolok-olokan orang lain, sebagian orang menggunjingkan saudaranya dengan jalan memperolok-olokan. Perbuatan ini haram. Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman:"Janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) itu lebih baik dari mereka."(QS.Al Hujurot 49:11)

Bahaya Ghibah
Sesungguhnya ghibah merupakan penyakit berbahaya dan menimbulkan kemudhorotan yang lebih besar di dunia maupun di akhirat. Diantara bahaya ghibah adalah:

Pertama, ghibah menjadikan pelakunya terbuka aibnya di dunia maupun di akhirat.

Kedua, ghibah menyakiti hamba-hamba Alloh Subhanahu wa ta'ala. Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman:"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."(QS.Al Ahzab 33:58)

Ketiga, ghibah termasuk kedzoliman dan melampaui batas terhadap orang lain. Di dalam hadits Qudsi yang shahih riwayat Imam Muslim, Rosululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam meriwayatkan dari Robb-nya Subhanahu wa ta'ala:"Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedzoliman atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan kedzoliman diantara kalian sebagai sesuatu yang diharamkan, maka janganlah kalian saling mendzolimi."

Keempat, ghibah berakibat terkena azab pada hari kiamat. Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman: "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela"(QS.Al Humazah 104:1)

Kelima, ghibah memporak-porandakkan masyarakat, menebarkan fitnah, menimbulkan permusuhan diantara manusia dan menimbulkan dendam.

Keenam, ghibah menunjukkan atas gugur dan hancurnya perbekalan pelakunya, kotor niatnya dan jelek lidahnya.

Obat Penyakit Ghibah
Tidak diragukan lagi bahwasannya ghibah adalah maksiat yang besar. Ghibah merupakan akhlak yang jelek. Seorang salaf berkata:"Akhlak yang jelek mesti diobati dengan ilmu dan amal. Maka orang yang menggunjing orang lain harus mengetahui bahayanya dan beramal untuk menjauhinya semampunya." Adapun obat penyakit ghibah itu banyak, diantara obat yang mujarab insya Alloh:
Pertama, menjaga lidah. Dari Uqbah bin Amir radiallohu 'anhu berkata: Aku bertanya: Wahai Rosululloh, apakah keselamatan itu? Rosul Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:"Tahan lidahmu, perluas rumahmu dan menagislah atas dosamu."(HR.Tirmidzi)
Kedua, harus menyadari bahwa ghibah itu akan menimbulkan murka dan kebencian Alloh Subhanahu wa ta'ala. Alloh Subhanahu wa ta'ala berfirman:"Tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar melainkan ia mencatat semuanya"(QS.Al Kahfi 18:49)

Ketiga, mengetahui bahwa jika menggibah orang lain maka kebaikannya akan dimiliki orang tersebut.

Keempat, pergaulilah orang lain dengan baik sebagaimana kamu suka mereka mempergaulimu dengan baik pula.

Kelima, takutlah kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala, merasa diawasi dan bertakwalah kepada-Nya.

Keenam, sibukkan dengan aib diri sendiri daripada sibuk dengan aib orang lain.

Demikianlah uraian singkat tentang ghibah dan hal ihwalnya. Semoga berfaedah bagi pembaca yang berbahagia. Mulailah dari sekarang kita menjauhi penyakit ghibah. Mohonlah taufiq dari Alloh Subhanahu wa ta'ala agar dimudahkan meninggalkan akhlak yang tercela ini. Wallohul musta'an!

Disarikan oleh: Abu Syalha Al Atsari
dari kitab: Al Ghibah marodhul 'ashri
karya : Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarroj hafidzohulloh
Buletin Sholihah edisi 05 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar