Pages

Jumat, 10 Februari 2012

Masuk Surga? Mau.....!!!

Ada banyak pintu jika kita ingin masuk surga. Adapu seorang muslimah, siapapun dia, jika ingin masuk surga ada lima kunci yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pertama, Taat kepada suami, mengapa menempati peringkat pertama? Karena surga dan nerakanya istri ada pada suami. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Perhatikanlah sikapmu terhadapnya (suami), karena dia menentukan surga dan nerakamu”(HR.Ath thobroni dishahihkan oleh Al Albani). Oleh karena itu bila suami menyuruh kebaikan, seperti shalat, sodaqoh, puasa, bersikap manis pada anak, bersikap lembut dan santun pada orang tua suami(mertua) atau orang tua sendiri, hendaknya seorang istri menaatinya semampunya. Tapi kita ingat juga hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi,”Tidak ada ketaatan pada makhluk dalam bermaksiat kepada Kholiq(Alloh).”(HR.Ahmad)

Nah, ternyata ketaatan ini tidak membabi buta, tapi ada rambu-rambunya, seperti yang telah diberitakan dalam hadits diatas. Misalnya, suami menyuruh berbuat kesyirikan, seperti pergi ke dukun yang notabenenya pada zaman kiwari banyak dukun yang berbajukan tokoh religius atau disebut orang pintar, maka kita menolaknya dengan tegas, sebab dosa syirik tidak akan diampuni oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala, sebagaimana firman-Nya,”Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS.An-Nisaa:48). Atau juga suami menyuruh menanggalkan jilbab sehingga terlihat aurat kita dihadapan laki-laki bukan mahrom, maka kita tolak juga. Jadi, ketaatan disini adalah ketaatan pada suami dalam rangka menaati Alloh dan Rosul-Nya.

Kedua, Menegakkan Sholat lima waktu, maknanya kita tidak boleh meninggalkan sholat fardhu dalam keadaan dan kondisi apapun; lapang, susah, sibuk apalagi luang. Dan belum bisa dikatakan menegakkan shalat jika masih “bolong-bolong” mengerjakannya. Hal yang sering melalaikan muslimah dalam menegakkan shalat ini adalah berpergian, entah jauh ataupun dekat, berbelanja misalnya, maka berangkatlah sebelum adzan berkumandang sehingga dapat melaksanakan shalat terlebih dahulu, atau hendak safar yang jauh dan terpaksa harus pergi sebelum datang waktu shalat, maka berusaha untuk berwudhu dahulu dan pastikan busana kita bersih dari najis sehingga dapat melaksanakan shalat di perjalanan. Makna lain dari menegakkan shalat juga adalah melaksanakannya diawal waktu, tidak mengakhirkannya ataupun melaksanakan sebelum waktunya.

Fenomena lain terjadi pada ibu rumah tangga yang suka menunda-nunda shalat, bahkan ada yang sampai meninggalkannya dengan alasan pekerjaan rumah yang banyak, padahal kalau kita mau jujur, hanya kurang dari satu jam dari 44 jam untuk melaksanakan shalat, tiap kali shalat umumnya butuh waktu 10 menit dikali 5 waktu, jadi hanya 50 menit saja kita butuhkan untuk shalat. Jadi tidak ada alasan lagi untuk meninggalkannya.

Ketiga, Puasa di bulan Ramadhan, melaksanakan puasa harus dinitkan karena Alloh Subhanahu wa ta’ala saja bukan yang lainnya, apalagi untuk dilihat orang  atau hanya ikut-ikutan saja dengan orang lain. Adab dalam berpuasa juga harus diperhatikan, seperti mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka, sebagaimana dalam hadits dari Ibnu Abbas, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya para nabi diperintahkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Kami pun diperintahkan untuk meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri ketika shalat”.(HR.Ibnu Hibban Adh Dhiyaa dengan sanad yang shahih). Isilah waktu siangnya dengan hal-hal yang bernilai ibadah, seperti membaca Al Quran, menghadiri majelis ta’lim, mengajari anak-anak hal-hal yang baik, tidak berbuat ghibah(menggunjing). Dan yang mudah untuk dilakukan adalah dzikrulloh, murah bahkan gratis! Ucapkanlah seperti: Subhanalloh, Alhamdulillah, Laailaahaillalloh, Allohu Akbar, dsb.

Keempat, Menjaga kemaluan (tidak berzina). Adalah suatu keharusan bagi seorang muslimah untuk menjaga kehormatannya, bagi seorang istri ketika ditinggal suaminya, lama ataupun sebentar, jauh ataupun dekat. Hal yang dianggap sepele adalah kehadiran ipar, ditegaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sabdanya, “Alhammu almautu!” artinya, “Ipar adalah maut!” (HR.Bukhori). Mengapa hal ini dianggap sepele? Karena ipar suka dianggap keluarga, jadi berduan pun sah-sah saja. Ingatlah firman Alloh Subhanahu wa ta’ala,”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaithon, maka sesungguhnya syaithon itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih(dari perbuatan keji dan mungkan itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS.An-Nuur:21). Langkah-langkah setan begitu halus untuk menjerumuskan manusia, sehingga tanpa disadari, banyak orang yang menyesal tiada guna karena bujukan dan rayuan setan. Wal’iyaadzu billah.

Oleh karena itu, islam sudah wanti-wanti untuk tidak mendekati zina, seperti berkholwat (berduaan dengan laki-laki bukan mahrom), termasuk telpon-telponan yang tidak terlalu penting, tidak menutup aurat, dan lain-lain yang harus diperhatikan oleh seorang muslimah, karena hati kita lemah, maka berusahalah untuk menjaganya baik-baik.

Kelima, Menjaga Harta Suami, menjaganya agar tidak dipakai untuk hal yang kurang bermanfaat, seperti membeli perhiasan berlebihan, asesoris, pajangan rumah yang sebenarnya tidak begitu diperlukan, atau berfoya-foya dengan teman-temannya. Maka ada sebuah istilah, perutnya sih kenyang tapi ada lapar dimatanya. Termasuk juga, istri tidak boleh sembarangan untuk memberikan atau meminjamkan harta suami kepada tetangga atau saudara sekalipun, semua itu harus seizin dari suami. Dan masalah izin, sebenarnya jarak yang jauh sudah bukan kendala lagi untuk zaman sekarang, menghubungi dengan telpon atau sms bisa jadi solusi.

Itulah beberapa kiat wanita muslimah untuk mendapatkan surga Alloh Subhanahu wa ta'ala, ternyata jika kita mau menjalaninya, insya Alloh mudah! maka raihlah surga impian semua kaum muslimin yang sudah dijanjikan Alloh tersebut. oleh karena itu marilah kita senantiasa berdo'a untuk mendapatkan surga Alloh Subhanahu wa ta'ala dengan salah satu do'a yang diajarkan oleh Nabi Ibrohim 'alaihissalaam "Ya tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah(ilmu) dan masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shaleh dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan".(QS.Asy Syu'aaro:83-85 dan 87). Wallohu A'lam.

Oleh: Ummu Abdirrohman feat Ummu Tholhah
Muroja'ah: Abu Syalha feat Abu 'Aqila
Buletin Shalihah edisi 02 Maret 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar