Pages

Jumat, 10 Februari 2012

Masihkah...

Wahai para suami...masihkah engkau memandang istrimu dengan mesra dan penuh cinta? Pandangan waktu pengantin baru. Mestinya, sekarang pandangan itu harus lebih mesra, karena bukan hanya cinta dan perhatian saja yang diberikan seorang istri, tapi sebuah pengorbanan, kerelaan, dukungan dan perjuangan mengandung dan melahirkan anak-anak.

Masihkah ingat.....istrimu yang mengurus hartamu, rumahmu dan merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang, istrimu yang selalu ridho dengan keputusanmu, mendengarkan dan menaati nasihat dan perintahmu, takut dan khawatir membuat suaminya marah, karena ia merasakan bahwa kebahagiaan suaminya adalah kebahagiaannya, kegundahan suaminya adalah kegundahannya. Dialah istrimu yang selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga. Istrimu yang sedang mendambakan surga, lalu....masihkah engkau pelit untuk berkata lembut dan mesra di hadapannya. Lihatlah kelebihan istrimu sehingga engkau dapat menghargainya. 

Wahai para suami.....masihkah engkau permasalahkan hal sepele lalu mrah besar karenanya, sudahkah memberitahukan istrimu ketika pergi bersama teman-temanmu, karen disana ada hak istri yang terambil, karena pada siapa lagi istrimu meminta perlindungan ketika ditinggal sendirian. Sempatkah engkau sejenak untuk mengobrol berdua, menunjukkan kasih sayang ketika istri sedang haid atau nifas, karena ketika itu istrimu mudah terpancing amarah dan sangat sensitif, dan hendaklah tidak ikut marah, justru berusaha menenangkannya.

Hai suami.....Berhiaslah untuk istrimu sebagaimana ia berhias untukmu, karena istripun sangat suka jika suaminya menjaga kebersihan badan dan selalu memakai wewangian. Jangan sungkan untuk memotong kuku dan memelihara jenggot, karena itu merupakan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sudahkah wahai para suami, mengajak istrimu untu beramal shalih dan menuntut ilmu syar'i dalam rangka menaati Alloh Subhanahu wa ta'ala.

Oleh karena itu pilihlah istri yang baik agama dan akhlaknya, karena cantik tidak bisa menasihatinya, keturunan tidak bisa menghalangi kehendaknya, dan harta tidak dapat memuaskannya, yang semua ini hanya dapat mendorong istri berbuat nusyuz terhadap suaminya, sementara agama dan akhlaknya dapat memberikan nasihat, membuat puas dan mengendalikan hawa nafsunya. Wallohulmusta'aan.

Rubrik Renungan Buletin Shalihah edisi 02 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar